Komunitas Praktisi  sebagai Wahana Peningkatan Kompetensi Guru

Ditulis Oleh: Ahmad Fadloli

Kepala SMPN 4 Kotabaru

Pendahuluan

Banyak Langkah yang dapat ditempuh oleh guru untuk meningkatkan kompetensi yang dimilikinya diantaranya adalah  dengan mengikuti pelatihan, mengikuti seminar, mengikuti workshop, mengikuti IHT,  mengikuti MGMP,  belajar mandiri, dan kegiatan lain yang terkait dengan peningkatan kompetensi guru. Dan yang sedang digalakkan oleh Kemendikbudristekdikti untuk meningkatkan kompetensi guru seiring di luncurkannya program sekolah penggerak dan program guru penggerak adalah kegiatan yang dinamakan”Komunitas Praktisi”.

Pengertian Komunitas Praktisi

Mendengar kalimat “Komunitas Praktisi” tentu pikiran kita mempunyai persepsi yang berbeda-beda. Diantara faktor yang membedakan persepsi terhadap kalimat komunitas praktisi tersebut adalah pola piker kita terhadap kata “Praktisi” itu sendiri. Ketika saya mendengar kalimat” Komunitas Praktisi”, pikiran saya terbawa pada kumpulan para pakar pendidikan yang membahas berbagai permasalahan pendidikan yang terjadi. Kegiatan tersebut menghasilkan rekomendasi pemecahan dari permasalahan Pendidikan tersebut. Nah, bagaimanakah pendapat anda setelah membaca pola pendapat saya terkait ”Komunitas Praktisi” di atas?

Sebelum membahas pendapat saya terkait dengan komunitas praktisi. Marilah kita cermati pengertian komunitas praktisi seperti yang disampaikan oleh Wenger, 2012 dalam modul “Belajar di Komunitas Praktisi” yang ada di halaman 6. Di sana disebutkan  bahwa komunitas praktisi adalah “sekelompok individu yang memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang praktik yang mereka lakukan dan ingin melakukannya dengan lebih baik dengan berinterksi secara rutin”.

Poin-poin penting Komunitas Praktisi

Dari pengertian komunitas praktisi tersebut di atas, dapat kita ambil empat poin penting  yaitu: (1) sekelompok individu; (2)  semangat dan kegelisahan yang sama; (3) ingin melakukannya dengan lebih baik; (4) berinterksi secara rutin. Jika poin-poin penting tersebut kita  bawa ke lingkup pendidikan yang paling depan   yaitu satuan Pendidikan.  Maka poin-poin penting terkait komunitas praktisi tersebut dapat kita pahami sebagai berikut:

1. Sekelompok Individu

Di tingkat satuan pendiidkan, sekelompok individu  yang dimaksud adalah guru-guru. Ada beberapa rangkaian kegiatan yang harus dilaksankan oleh guru untuk dapat  bergulat dengan proses pembelajaran. Rangkaian kegiatan yang dilaksankan oleh guru  adalah  membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melaksankanan penilaian pembelajaran, dan melaksaakan remedial dan pengayaan.

Untuk melaksankan serangkaian kegiatan tersebut, setiap guru sudah barang tentu mengalami permasalahan-permasalahan. Permasalahan yang dihadapi oleh guru bermacam-macam dan tidak menutup kemumngkinan  antara guru satu dengan guru lainnya mempunyai permasalahan yang serupa. Untuk mengatahui permasalahan yang dihadapi oleh guru tersebut perlu dilakukan pemetaan.

Salah satu cara yang mudah dan dapat dilakukan untuk memetakan permasalahan guru adalah dengan mengadakan”survei sederhana”. Servei dapat dilakukan dengan membagikan angket kebutuhan peningkatan kompetensi guru secara offline atau dapat juga dilakukan dengan cara online dengan google form atau online lainnya.

2. Semangat dan kegelisahan yang sama

Pemetaan hasil survei yang dilakukan terhadap permasalahan guru-guru dapat dijadikan  sebagai dasar untuk menentukan kelompok komunitas praktisi atau dapat pula dijadikan sebagai dasar  untuk menetukan prioritas permasalahan yang akan dijadikan bahan pembahasan pelaksanaan komunitas praktisi pada pertemuan berikutnya.

3. Ingin melakukan dengan lebih baik

Guru-guru yang tergabung dalam kelompok komunitas praktisi adalah guru-guru yang semangat untuk melakukan perbaikan, semangat untuk belajar, semangat untuk merefleksikan kegiatan yang sudah dilaksankan,  guru-guru yang bersikap terbuka terhadap perubahan, terbuka terhadap saran dan masukan, mempunyai semangat untuk maju, mempunyai visi menjadikan pembelajaran berkualitas, visi untuk meningkatkan kualitas mutu lulusan.

4. Berinteraksi secara rutin

Kegiatan komunitas praktisi dilaksankan secara rutin sesuai kesepakatan yang diperoleh dari seluruh anggota. Kegiatan dapat dilaksankan satu kali dalam satu minggu, satu kali dalam dua minggu, satu kali dalam tiga minggu, atau satu kali dalam satu bulan. Kegiatan yang dilaksankan secara rutin dapat bermanfaat untuk menumbuhkan kebiasaaan belajar, kebiasaan saling berbagi pengalaman baik dalam pembelajaran.

Pertemuan rutin komunitas praktisi dapat diisi dengan kegiatan berbagi pengalaman baik dalam pembelajaran antar sesame anggota dan juga bisa ditambah dengan narasumber yang didatangkan dari luar komunitas.

Kunci keberhasilan komunitas praktisi dalam meningkatkan kompetensi anggota kelompok/guru-guru adalah komitmen dan konsistensi dari seluruh anggota itu sendiri.

Tahapan Kegiatan Komunitas Praktisi

Berdasarkan materi tentang “Komunitas Praktisi” slide ke 17 dapt kita cermati bahwa tahapan kmunitas praktisi ada 3 yaitu: Tahap Merintis; Tahap Menumbuhkan; Dan Tahap Merawat Keberlanjutan.

Berdasarkan pengalaman dalam melaksanakan kegiatan komunitas praktisi di SMPN 4 Kotabaru,  tahapan kegiatan komunitas praktisi mulai dari persiapan sampai pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berkut:

1. Tahap Awal

Kegiatan yang dilakukan untuk mengawali kegiatan komunitas praktisi diantaranya adalah: Kegiatan sosialisasi; pembentukan dan komitmen; dan  pemetaan kebutuhan dan Rencana Tindak Lanjut.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan komunitas praktisi merupakan pelaksanaan kegiatan yang mengacu kepada rencana tindak lanjut dari hasil pemetaan pada tahap awal. Sebagai contoh: Dari hasil pemetaan kebutuhan belajar guru diperoleh beberapa poin permasalahan kebutuhan guru dalam meningkatkan kompetensinya. Setelah di urutkan berdasarkan hasil survey permasalahan guru yang perlu ditingkatkan diperoleh  diurutan pertama perlu ditingkatkan  adalah kebutuhan guru terkait inovasi pembelajaran. Maka, Langkah selanjutnya adalah berdiskusi terkait RTL.

RtL yang dibuat adalah pelaksanaan kegiatan komunitas praktisi pada pertemuan berikutnya. Diantara yang menjadi bahan diskusi adalah waktu kegiatan, narasumber dari luar, dan narasumber dari guru-guru, serta hal-hal lain yang terkait dengan kegiatan.

Aktivitas dalam Komunitas Praktisi

Aktivitas utama  kegiatan komunitas praktisi adalah: Berbagi masalah dan mengembangkan proses untuk mencari penyelesaian masalah; Merumuskan tindakan untuk menyelesaikan masalah; Berbagi pengalaman menjalankan praktik; Merefleksikan tindakan tindakan yang sudah diambil untuk melakukan perbaikan; dan Mendokumentasikan kegiatan dan produk para anggotanya untuk bahan belajar (Komunitas Praktisi sebagai Strategi Pengembangan Profesional Guru, hal. 9).

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas akan dapat meningkatkan kompetensi guru-guru dalam wadah komunitas praktisi apabila semua aktivitas tersebut dilaksankan dengan terencana, terevaluasi, dan dilaksankan tindak lanjut dari hasil ebvaluasi. Selain itu, ada poin yang sangat penting agar kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan dapat meningkatkan kompetensi guru-guru dalam komunitas praktisi. Poin tersebut adalah komitmen dan konsistensi dari semua yang terlibat dalam kegiatan.

Bahan Bacaan:

  1. Komunitas Praktisi sebagai Strategi Pengembangan Profesional Guru. Bahan Ajar Calon Guru Penggerak. Kemendikbudristek,2021.
  2. Komunitas Praktisi. Bahan Ajar Calon Guru Pengegrak. Kemendikbudristek, 2021

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *