BELAJAR PEMETAAN PEMANGKU KEPENTINGAN DENGAN ALUR “MERRDEKA” DI LOKAKARYA 6 PSP ANGKATAN I
Penulis: Ahmad Fadloli
Kepala SMPN 4 Kotabaru
Sabtu, 28 Mei 2022 bertempat di Brits Hotel Karawang berlangsung kegiatan Lokakarya ke 6 Program Sekolah Penggerak Angkatan I Kabupaten Karawang. Tepat pukul. 08.00 Wib sesuai jadwal yang ada dilaksankan acara pembukaan. Bertempat di Ruang Aula tersebut hadir panitia lokakarya 6 dari P4TKTKPLB, Kabid GTK mewakili Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang, panitia dari Disdikpora Karawang, Fasilitator, dan peserta yang terdiri dari kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Dengan mengucap “Bismillahirrohmarirrohiim kegiatan Lokakarya ke 6 Program Sekolah Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Karawang saya nyatakan dimulai” demikian pak Kabid GTK membuka kegiatan sebagai tanda bahwa kegiatan dimulai. Dan selanjutnya, peserta dibagi menjadi tiga kelas dan masing-masing kelas ada 10 sekolah peserta.
———————————
Pada kesempatan saat ini saya berada di kelas C, di kelas tersebut pesertanya terdiri dari 5 kepala sekolah sekolah SD, 4 kepala sekolah SMP, dan 1 kepala sekolah SMA, 5 pengawas SD, 2 pengawas SMP, dan satu pengawas SMA ditambah dengan dua orang Pelatih Ahli(PA) dan saat ini istilah PA sudah berganti nama dengan fasilitator yaitu Hj. Imas Suminar, M.MPd. dan Sahlan Mujtaba, S.S.,M.Hum. Dengan demikian maka, di dalam ruangan C tersebut ada 20 orang.
Diawali dengan doa dan dilanjutkan dengan ice break sebagi tanda bahwa kegiatan di ruang C sudah dimulai. Sebelum kegiatan inti di mulai, Hj. Imas Suminar sebagai fasilitator kegiatan mengawali dengan kalimat “Kegiatan Lokakkarya ke 6 ini membahas materi “Pemetaan Pemangku Kepentingan”, dilanjutkan dengan Ice Break untuk menghangatkan suasana untuk menumbuhkan semangat dan konsentrasi peserta.
Setelah itu, beli menyampaikan bahwa alur kegiatan yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan PSP Angkatan 1 dari awal sampai saat ini adalah menggunakan alur” MERRDEKA”. Selanjutnya beliau bertanya: Bapak/ibu masih ingatkah “MERRDEKA” itu apa?
Pertanyaan tersebut seolah-olah menampar muka saya, karena sudah hampir satu tahun menjadi kepala sekolah yang masuk dalam PSP Angkatan I, saya tidak memahami secara utuh apa itu”Merrdeka”. Bukan saya saja, ternyata semua peserta di ruangan tidak ada yang menjawab pertanyaan tersebut. Dan, mulai saat itu, saya mencoba dengan sungguh-sungguh memaknai satu persatu alur kegiatan, sesi persesi materi yang ada di kegiatan lokakarya 6 PSP Angkatan 1 ini.
Nah, apa saja alur “MERRDEKA” itu dan bagaimana alur tersebut dalam memahamkan materi “Pemangku Kepentingan” kepada peserta di kegiatan kali ini?. Agar dapat memahaminya mari kita cermati poin-poin alur”MERRDEKA” di bawah ini:
1. M- ulai dari Diri Sendiri
Mulai dari diri sendiri merupakan tahapan awal dari alur “Merrdeka”. Tahapan ini adalah untuk melihat aksi nayata yang sudah dilakukan oleh peserta kegiatan dalam melaksankan program di sekolahnya. Tahapan ini juga merupakan refleksi diri dari peserta terkait dengan pihak-pihak yang sudah terlibat dalam melaksankan program yang sudah dilaksankan di sekolah yang dipimpinnya; Tantangan yang dihadapi selama melibatkan pihak-pihak lain dalam pelaksanaan program sekolah; serta strategi yang sudah digunakan untuk mengatasi tantangan yang ada selama melibatkan pihak lain dalam melaksanakan program di sekolah.
Pemaparan dari beberapa kepala sekolah peserta kegiatan terkait dengan strategi melibatkan pihak-pihak lain dalam melaksankan program sekolah memberikan pemahamn yang sangat berharga bagi saya karena saya mendapatkan masukan berbagai macam strategi yang sudah dilaksankan oleh sekolah lain untuk menjalin Kerjasama/melibatkan pemangku kepentingan.
Poin yang penting dari saya adalah tanpa adanya pihak-pihak lain/pemangku kepentingan yang terlibat, maka program sekolah tidak dapat dilaksankan secara optimal.
2. E– kplorasi Konsep
Tahapan selanjutnya dari alur”Merrdeka” adalah ekplorasi konsep. Pada tahapan ini peserta kegiatan di ajak untuk mencermati video terkait dengan pelibatan pihak lain/pemangku kepentingan dalam mengembangkan program sekolah. Dari video ini, peserta di ajak untuk mencermati dan melakukan pemetaan serta analisis keterlibatan pemangku kepentingan terhadap program sekolah. Pemetaan berupa nama Lembaga/bagian/orang yang terlibat dan dilibatkan,peran, dan kontribusi yang diharapkan dalam mendukung program sekolah. Analisis berupa kekuatan dan kelemahan peran dan dukungan dari pemangku kepentingan yang sudah dilakukan pemetaan tersebut.
Dari pengamatan video tentang peran pemangku kepentingan tersebut dapat saya mendapt pelajaran bahwa pemangku kepentingan/pihak-pihak lain berperan sangat penting agar program-program yang ada di sekolah dapat sukses. Selanjutnya, bahwa pemangku kepentingan akan mendukung jika mereka dilibatkan langsung mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan,pelaksanaan, serta evaluasi terkait program sekolah yang dilaksankan. Keterlibatan tersebut akan berpengaruh terhadap kekuatan dan kelemahan dukungan pemangku kepentingan terhadap program sekolah. Dengan demikian, maka Kegiatan ini melatih peserta memiliki kemampuan untuk memetakan dan melakukan analisis peran, kekuatan dan kelemahan pemangku kepentingan yang terlibat dalam program sekolah.
Yang menarik dari video yang disajikan adalah bahwa sekolah tersebut menerapkan konsep “Merdeka” yaitu sekolah memberikan ruang sangat besar kepada siswa untuk terlibat dalam setiap program dan kegiatan. Misalnya: Siswa terlibat langsung menetukan tempat belajar di dalam kelas atau di lauar kelas; Siswa terlibat langsung menetukan topik kegiatan; dan lainnya.
Selain melihat tayangan video, untuk memperdalam pemahaman, peserta juga di ajak untuk membaca materi tentang “Tri Pusat Pendidikan”. Materi ini juga memberikan pemahaman lebih kepada saya bahwa Pendidikan akan maju jika ada tiga unsur yang terlibat secara kolaboratif dan saling bersinergi untuk mewujudkan visi dan misi Pendidikan yaitu “Sekolah, orangtua, dan masyarakat”.
3. R- uang Kolaborasi
Tahapan selanjutnya dari alur”Merrdeka” adalah Ruang Kolaborasi. Tahapan ini peserta diajak untuk mengadakan diskusi kelompok tentang pemetaan dan analisis pemangku kepentingan dari video yang sudah di tayangkan. Kegiatan ini penting agar hasil kerja kelompok satu dengan lainnya saling melengkapi.
4. R- efleksi Terbimbing
Tahapan selanjutnya dari alur”Merrdeka” adalah Refleksi Terbimbing. Fasilitator membimbing refleksi dari kegiatan yang sudah dilakukan untuk memberikan penguatan kepada peserta agar dapat mengerjakan kegiatan berikutnya secara individu untuk melibatkan pemangku kepentingan terhadap program yang akan di kembangkan di sekolah yang dipimpinnya/sekolah binaannya.
5. D- emontrasi Kontektual
Tahapan selanjutnya dari alur”Merrdeka” adalah Demontrasi Kontektual. Tahapan sebelumnya merupakan tahapan refleksi dan pemahaman untuk menyiapkan peserta agar dapat melaksankan kegiatan seperti yang sudah dilihat dari sekolah lain dengan cara mengamati, mengidentifikasi, berdiskusi dalam kelompok dan dalam kelas, membaca referensi, serta membandingkan dengan kegiatan di sekolah sendiri.
Tahapan demontrasi kontektual ini menurut saya merupakan tahapan yang menantang dan memerlukan energi lebih karena secara individu peserta mulai membuat pemetaan pemangku kepentingan yang akan terlibat langsung dalam mendukung program sekolah yang dipimpinnya serta melakukan analisis peran, kekuatan, dan kelemahan dukungan pemangku kepentingan terhadap program sekolah. Agar kegiatan ini bisa berlangsung secara optimal, maka, kepalas ekolah harus mengekplorasi program-program sekolah yang akan dilaksankan agar dapat memetakan dan menganalisis dukungan dari pemangku kepentingan.
6. E- laborasi Pemahaman
Tahapan selanjutnya dari alur”Merrdeka” adalah Elaborasi Pemahaman. Tahapan ini setiap peserta melakukan presentasi hasil kerja individunya. Kegiatan ini dilaksankan agar hasil dari peserta mendapatkan masukan dari peserta lain sehingga hasil kerja yang dilakukan menjadi lebih sempurna. Selain presentasi peserta juga mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik terhadap masukan yang diberikan.
Dengan kata lain bahwa di tahapan ini adalah sharing pendapat antar peserta terkait dengan materi presentasi peserta lain.
7. K- oneksi Antar Materi
Tahapan selanjutnya dari alur”Merrdeka” adalah Koneksi Antar Materi. Tahapan ini peserta membuat peta keterkaitan materi lokakarya hari ini yaitu materi yang mendukung terhadap pemahaman peserta dalam melakukan pemetaan pemangku kepentingan dalam memndukung program sekolah.
Dengan demikian,maka pemahaman peserta terhadap materi menjadi utuh.
8. A- ksi Nyata
Tahapan akhir dari alur”Merrdeka” adalah Aksi Nyata. Tahapan ini peserta di tugaskan untuk Menyusun Langkah-langkah nyata yang dilakukan untuk melibatkan pemangku kepentingan dalam melaksankan program yang sudah di susun.