Optimalisasi Komunitas Belajar untuk Menumbuhkan Budaya Kolaboratif Guru_Praktik Baik Kepala Sekolah Model STAR
Ahmad Fadloli, Kepala SMPN 4 Kotabaru
A. Situasi
Berdasarkan hasil rapor Pendidikan SMPN 4 Kotabaru tahun 2022 dan 2023 diperoleh gambaran bahwa pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar oleh guru masih rendah; Pemahaman guru terkait pembelajaran yang berpusat pada murid masih rendah, Pembelajaran masih belum bermakna dan belum berpusat pada peserta didik, Pembelajaran masih belum menggunakan strategi dan metode yang bervariasi, Pembelajaran belum memberikan pelayanan sesuai dengan karakteristik siswa; Kegiatan refleksi pembelajaran masih kurang, Belajar dari pembelajaran belum dilaksanakan, Berbagi pengetahuan tentang kualitas pembelajaran masih kurang; Komunitas belajar belum optimal; Kualitas Supervisi akademik masih rendah. Dari semua kondisi tersebut secara umum dapat dikelompokkkan menjadi lima yaitu: pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar oleh guru masih rendah; Pemahaman pembelajaran berdiferensiasi guru masih kurang; Berbagi praktik baik pembelajaran berdiferensiasi masih kurang; Komunitas belajar belum optimal; Kualitas Supervisi akademik masih rendah.
Selain itu, hasil supervisi akademik tahun 2022-2023 menunjukkan bahwa Modul ajar yang dikembangkan oleh guru belum berpusat pada murid; Sebagian besar pembelajaran masih belum menggunakan strategi dan metode yang bervariasi; Sebagian besar pembelajaran belum memberikan pelayanan sesuai dengan karakteristik siswa; Asesmen masih sama terhadap semua siswa; RTL hasil Supervisi akademik belum terlaksana optimal.
Sementara itu, jika dilihat dari situasi kolaborasi yang terjadi antara guru-guru SMPN 4 Kotabaru dapat dilihat bahwa Kolaborasi hanya dilakukan oleh sebagian guru; Kolaborasi belum terpogram; Kolaborasi penyusunan modul ajar yang berpusat pada murid oleh guru masih terbatas; Komunitas Praktisi belum berlangsung secara optimal untuk kegiatan kolaborasi; Berbagi Praktik Baik pembelajaran belum terlaksana dengan baik; Berbagi Praktik baik aksi nyata di PMM masih sangat kurang; IHT dan workshop belum optimal menghasilkan dokumen modul ajar berdiferensiasi.
B. Tantangan
- Bagaimana caranya agar Komunitas belajar optimal menumbuhkan budaya kolaboratif guru-guru SMPN 4 Kotabaru?
- Apakah hasil dari tumbuhnya budaya kolaboratif guru-guru SMPN 4 Kotabaru di Komunitas Belajar?
C. Aksi Nyata
1. Pembentukan Kembali Komunitas. Komunitas Praktisi- Komunitas Belajar
Sebagai sekolah penggerak Angkatan pertama, SMPN 4 Kotabaru sudah membentuk komunitas praktisi sejak Oktober 2022. Sementara itu mulai tahun ajaran 2023-2024 kegiatan guru-guru difokuskan pada kegiatan komunitas belajar. Menyikapi perubahan nama tersebut, maka SMPN 4 Kotabaru melaksankan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Diseminasi
Kegiatan perdana lokakarya sekolah penggerak Angkatan I tahun ajaran 2023-2024 dilaksankan tanggal 5 Agustus 2023. Kegiatan tersebut diikuti oleh kepala sekolah dan dua orang guru komite pembelajaran. Lokakarya tersebut membahas materi diantaranya adalah komunitas belajar di sekolah. Setelah mengikuti kegiatan tersebut, kepala sekolah dan guru yang mengikuti kegiatan melaksanakan diseminasi kepada guru-guru.
b. Pembentukan Nama Komunitas Belajar
Setelah diseminasi kegiatan tentang komunitas belajar oleh komite pembelajaran yang mengikuti kegiatan lokakarya, kegiatan dilanjutkan dengan pembentukan nama komunitas belajar yang dibentuk di sekolah.
c. Kesepakatan Nilai yang Dikembangkan
Kegiatan selanjutnya adalah menentukan nilai yang akan dikembangkan di dalam komunitas belajar. Nilai tersebut sebagai dasar dalam penyusunan visi misi dan tujuan dari dibentuknya komunitas belajar.
Pemilihan nilai yang akan dikembangkan tersebut didasarkan kepada permasalahan yang di hadapi oleh guru-guru dalam melaksankan kegiatan yang sudah dilaksankan selama ini dan berdasarkan rekomendasi rapor pendikan tahun 2022 dan 2023. Berdasarkan tersebut maka nilai yang dikembangkan di komunitas belajar Pager Relasi adalah: Semangat belajar, kolaboratif, dan inovatif.
d. Penyusunan Visi, Misi, dan Tujuan
e. Komitmen Bersama
Langkah selanjutnya adalah mengadakan kegiatan komitmen bersama. Kegiatan yang dilakukan adalah bersama-sama kepala sekolah, guru, dan perwakilan siswa membaca bersama komitmen yang sudah disusun dan menandatangani komitmen bersama di banner yang tersedia.
Kegiatan Komitmen Bersama Komunitas Belajar PAGER RELASI dapat di lihat di youtube dengan link di bawah ini:
2. Optimalisasi komunitas belajar
a. Penyusunan Program Kolaboratif
b. Pelaksanaan Program secara Konsisten
c. Evaluasi Berkala
D. Dampak
a. Bagi Guru
- Menumbuhkan budaya kolaborasi diantara guru dalam rumpun mata Pelajaran maupun diluar rumpun matapelajaran.
- Menumbuhkan semangat untuk bekerja, menyelesaikan tugas, menyelesaikan Permasalahan, belajar, berbagi Praktik Baik Pembelajaran, dan berbagi praktik Baik Aksi Nyata PMM
- Menumbuhkan sikap keterbukaan terhadap perubahan, menerima dan memberikan masukan, pengembangan diri sendiri dan orang lain
- Menumbuhkan sikap reflektif
- Meningkatkan Kompetensi
- Meningkatkan Pemahaman Pembelajaran
- Meningkatkan kualitas Modul ajar
- Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
b. Bagi Pembelajaran
Optimalisasi Komunitas belajar di SMPN 4 Kotabaru memberikan dampak yang positif terhadap pembelajaran diantaranya adalah pembelajaran lebih bervariasi dan menyenangkan, memberikan perlakuan kepada siswa sesuai dengan kodratnya, berpusat pada Murid, dan lebih bermakna dan berkualitas
c. Bagi Sekolah
Optimalisasi Komunitas belajar di SMPN 4 Kotabaru memberikan dampak yang positif bagi sekolah diantaranya adalah sekolah mempunyai dokumen Modul Ajar Berdiferensiasi, sekolah sebagai tempat Belajar menyenangkan, dapat menyesuaikan dengan perubahan, meningkatkan nilai rapor Pendidikan, dan meningkatkan Kepercayaan Masyarakat.
Tulisan lengkap dapat diunduh di Platform Merdeka Mengajar (PMM) dengan Link di bawah ini:
https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/336992?source=BK_KARYA_SAYA_CATEGORY_PAGE
Kegiatan Berbagi Praktik Baik KOMBEL kepada sekolah di Kabupaten Karawang dapat dilihat di Link Youtube di bawah ini:
4. Tips dari Saya
a. Visioner
Sikap dan wawasan ke depan diperlukan oleh kepala sekolah untuk mengikuti perkembangan pendiidkan sesuai dengan jamannya.
b. Kepedulian Tinggi
Kepedulian kepala sekolah berpengaruh terhadap keberlangsungan kegiatan yang ada di sekolah termasuk komunitas belajar yang sedang dilaksankan. Kepedulian tersebut dapat ditunjukkan dengan cara memberikan Solusi terhadap permasalahan yang hadapi dalam pelaksanaan kegiatan komunitas belajar di sekolah. Agar dapat memberikan Solusi maka kepala sekolah harus terlibat langsung dan berperan aktif dalam kegiatan.
c. Komitmen dan Konsisten
Komitmen kepala sekolah dalam kegiatan dapat terwujud jika kepala sekolah turut serta dan terlibat langsung dalam kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi. Selanjutnya, melaksankan hasil keputusan yang sudah ditetapkan bersama.
Kepala sekolah juga harus konsisten mengikuti kegiatan sampai tuntas dengan demikian maka tumbuh semangat dalam jiwa guru dan menumbuhkan kedekatan antara kepala sekolah dan guru atau dengan istilah laian bahwa kepala sekolah harus membersamai guru dalam kegiatan sampai tuntas.
d. Belajar Sepanjang Hayat
Sikap belajar sepanjang hayat perlu dimiliki oleh kepala sekolah sehingga setiap perubahan yang terjadi selalu merasa ingin belajar. Dengan sikap tersebut, kepala sekolah akan selalu terbuka dengan perubahan yang terjadi dan apapun kegiatan yang dilaksankan oleh guru dalam rangka peningkatan kompetensi tentu mendukung dan mengikuti dengan baik.
Selain itu, sikap belajar sepanjang hayat yang dimiliki oleh kepala sekolah akan meningkatkan semnagat guru untuk selalu meningkatkan kompetensi dirinya dengan berbagai kegiatan.
Profil
Ahmad Fadloli, S.Pd.,M.Pd. Sebagai Kepala Sekolah Penggerak Angkatan I di SMPN 4 Kotabaru, Karawang, Jawa Barat. Aktivitas lain adalah sebagai Narasumber Berbagi Praktik Baik Kabupaten Karawang di PMM. Motto: Selalu Komitmen dan konsisten untuk bergerak, tergerak dan menggerakkan.
Media Sosial:
https://www.youtube.com/@AhmadFadloli
