MENGUKUR LEVEL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

By. Ahmad Fadloli

Kepala SMPN 4 Kotabaru, Karawang

Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting untuk kemajuan sekolah. Agar kepemimpinan kepala sekolah dapat berkembang dan terus ditingkatkan, maka kepala harus secara berkala  melaksanakan evaluasi diri terhadap kepemimpinan yang sudah dilaksankan.

Diterbitkannya Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 6565/B/GT/2020 tentang Model Kompetensi dalam Pengembangan Profesi Guru, tanggal 13 November 2021  dalam  lampiran   II memuat Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah. Perdirjen tersebut berisi instrumen-instrumen yang dapat dijadikan dasar oleh kepala sekolah untuk melakukan evaluasi diri terhadap kepemimpinan sekolah yang telah dilaksanakankan selama satu tahun terakhir.

Berdasarkan Perdirjen Nomor 6565/B/GT/2020 tersebut, terdapat empat katagori model kepemimpinan sekolah,  12 kompetensi, dan 57 indikator pencapaian kompetensi.    Untuk mempermudah mengenali jenjang/atau level kepemimpinan kepala sekolah yang sudah dilaksankan serta target yang akan dicapai, pada tahap selanjutnya, dalam Perdirjen Nomor 6565/B/GT/2020 tersebut juga sudah dilengkapi dengan jenjang kompetensi yang ada dalam kepemimpinan kepala sekolah. Jenjang kompetensi tersebut secara berurutan dari terendah sampai tertinggi  adalah: Berkembang; Layak;Cakap; dan Mahir.

Untuk lebih jelasnya   empat katagori model kepemimpinan sekolah,  12 kompetensi, dan 57 indikator pencapaian kompetensi tersebut dapat di cermati dari uraian di bawaah ini.

A. Pengembangan Diri dan Orang Lain

Terdapat empat Kompetensi Pengembangan Diri dan Orang lain dari model kepemimpinan sekolah yaitu:

  1. Menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi;

Adapun indicator kompetensi nomor 1 dari model pengembangan diri dan orang lain adalah sebagai berikut:

a. Mengenali potensi diri dalam kepemimpinan pendidikan.

b. Mengambil inisiatif, menetapkan tujuan, dan merencanakan pengembangan diri sesuai dengan kebutuhan kepemimpinan pendidikan yang dihadapi.

c. Melakukan pengembangan diri sesuai dengan yang direncanakan.

d. Melakukan refleksi terhadap hasil pengembangan diri untuk perbaikan.

2. Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran;

Adapun indicator kompetensi nomor 2 dari model pengembangan diri dan orang lain adalah sebagai berikut:

a. Memetakan kebutuhan belajar warga sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Melakukan pendampingan kepada guru untuk melakukan pengembangan diri

c. Melakukan pendampingan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

d. Mendorong warga sekolah menguasai kompetensi yang dibutuhkan.

e. Memberikan kesempatan kepada warga sekolah untuk melakukan pengembangan kompetensi di luar sekolah.

3. Berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi yang relevan dengan kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan karier;

Adapun indicator kompetensi nomor 3 dari model pengembangan diri dan orang lain adalah sebagai berikut:

a. Ikut serta dalam kegiatan jejaring dan organisasi yang relevan dengan kepemimpinan sekolah.

b. Berbagi praktik baik kepemimpinan sekolah dalam kegiatan jejaring dan organisasi yang relevan.

c. Mengadopsi dan mengadaptasi praktik baik kepemimpinan dari kegiatan jejaring dan organisasi yang relevan.

d. Mendampingi pimpinan sekolah lain dalam pengembangan karier melalui jejaring dan organisasi yang relevan dengan kepemimpinan sekolah.

4. Menunjukkan kematangan spiritual, moral, dan emosi untuk berperilaku sesuai dengan kode etik.

Adapun indicator kompetensi nomor 4 dari model pengembangan diri dan orang lain adalah sebagai berikut:

a. Mengaktualisasikan makna, tujuan, dan pandangan hidup pimpinan sekolah berdasarkan keyakinannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mengelola emosi agar berdampak positif dalam kepemimpinan sekolah.

c. Menggunakan prinsip moral dalam melakukan pengambilan keputusan.

d. Melaksanakan perilaku kerja dan praktik kepemimpinan yang mengacu pada kode etik.

e. Menerapkan strategi untuk menghindari pelanggaran kode etik

B. Kepemimpinan Pembelajaran

Terdapat empat Kompetensi Kepemimpinan Pembelajaran dari model kepemimpinan sekolah yaitu:

  1. Memimpin upaya pengembangan lingkungan belajar yang berpusat pada murid;

Adapun indicator kompetensi nomor 1 dari model Kepemimpinan Pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Mengembangkan dan merawat lingkungan sekolah yang nyaman dan aman bagi warga sekolah.

b. Mengembangkan komunikasi dan interaksi warga sekolah yang saling percaya dan peduli

c. Memfasilitasi masukan dan aspirasi murid dalam penyusunan kebijakan pegembangan lingkungan belajar dan pelaksanaan praktik belajar.

d. Memastikan guru melibatkan murid dalam membangun lingkungan belajar yang kondusif.

2. Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang berpusat pada murid;

Adapun indicator kompetensi nomor 2 dari model Kepemimpinan Pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Memimpin pertemuan guru untuk merencanakan proses belajar yang berpusat pada murid.

b. Memberi umpan balik terhadap perencanaan dan pelaksanaan proses belajar sebagai dasar bagi guru melakukan perbaikan.

c. Menunjukkan praktik pembelajaran yang berpusat pada murid sebagai teladan bagi guru.

d. Menyediakan dukungan agar guru fokus dalam melaksanakan proses belajar yang berpusat pada murid.

3. Memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar yang berpusat pada murid;

Adapun indicator kompetensi nomor 3 dari model Kepemimpinan Pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Mengoordinasi pengumpulan dan pengolahan data terkait proses dan hasil belajar murid.

b. Mengoordinasi evaluasi praktik pembelajaran berdasarkan data terkait proses dan hasil belajar murid.

c. Memimpin pertemuan refleksi secara berkala untuk perbaikan kualitas proses belajar.

d. Membimbing guru untuk melakukan perbaikan kualitas proses belajar berdasarkan hasil dari refleksi.

4. Melibatkan orang tua/wali murid sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah

Adapun indicator kompetensi nomor 4 dari model Kepemimpinan Pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Mendukung guru untuk memahami kebutuhan dan karakteristik orang tua/wali murid.

b. Menginisiasi komunikasi dan interaksi dengan orang tua/wali murid.

c. Menyediakan dukungan kepada guru agar dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang tua/wali murid.

d. Menyediakan kesempatan terbuka bagi orang tua/wali murid untuk menyampaikan pendapat.

e. Menyediakan kesempatan bagi orang tua/wali murid untuk berperan sebagai pendamping dan sumber belajar.

f. Mendorong orang tua/wali murid untuk menggunakan kesempatan sebagai pendamping dan sumber belajar.

C. Kepemimpinan Manajemen Sekolah

Terdapat dua kompetensi kepemimpinan manajemen dari model kepemimpinan sekolah yaitu:

  1. Mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berorientasi pada murid;

Adapun indicator kompetensi nomor 1 dari model Kepemimpinan Manajemen Sekolah adalah sebagai berikut:

a. Memfasilitasi keikutsertaan warga sekolah dalam penyusunan visi dan misi sekolah serta programnya.

b. Menumbuhkan budaya belajar warga sekolah yang berorientasi pada murid untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.

c. Mengomunikasikan visi dan misi sekolah dengan menggunakan basis bukti dan data melalui berbagai media.

d. Memberi kesempatan pada warga sekolah untuk mencoba pendekatan baru secara iteratif dan reflektif sesuai perannya dalam mewujudkan visi dan misi sekolah.

e. Mengevaluasi implementasi program secara berkala untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.

2. Memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid.

Adapun indicator kompetensi nomor 2 dari model Kepemimpinan Manajemen Sekolah adalah sebagai berikut:

a. Menyusun program prioritas dalam merancang program yang sesuai dengan visi dan misi sekolah, realistis, dan berorientasi pada murid.

b. Mendapatkan sumber daya yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan untuk melaksanakan program sekolah.

c. Memberdayakan sumber daya sekolah yang tersedia secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas belajar.

d. Menunjukkan praktik baik pelaksanaan program sekolah yang berdampak pada murid.

e. Mengarahkan warga sekolah untuk menjalankan program dengan menjelaskan keterkaitan program dengan visi dan misi sekolah.

f. Memantau dan memberi umpan balik untuk memotivasi warga sekolah dalam menjalankan program yang berdampak pada murid.

g. Memandu pertemuan secara berkala untuk merefleksikan dan memperbaiki pelaksanaan program sekolah agar lebih berdampak pada murid.

D. Kepemimpinan Pengembangan Sekolah

Terdapat dua kompetensi kepemimpinan manajemen dari model kepemimpinan sekolah yaitu:

  1. Memimpin program pengembangan sekolah untuk mengoptimalkan proses belajar murid dan mendukung kebutuhan masyarakat sekitar sekolah yang relevan;

Adapun indicator kompetensi nomor 1 dari model Kepemimpinan Pengembangan Sekolah adalah sebagai berikut:

a. Melakukan evaluasi diri sekolah yang melibatkan warga sekolah dengan berbasis data dan bukti.

b. Menentukan prioritas, merancang, dan melaksanakan program pengembangan sekolah dengan mengacu pada kebutuhan murid, ketersediaan sumber daya, serta visi dan misi sekolah

c. Menginisiasi program pengembangan sekolah dalam lingkup terbatas untuk mendapatkan bukti keberhasilan sebelum diterapkan pada lingkup yang lebih luas.

d. Mengimplementasikan pendekatan inovatif untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi program pengembangan sekolah..

e. Mengorganisasi proses pengembangan sekolah untuk memastikan peningkatan kualitas proses belajar yang berdampak pada murid.

f. Mewujudkan peran sekolah untuk mendukung kebutuhan masyarakat sekitar sekolah yang relevan.

2. Melibatkan orang tua/wali murid dan masyarakat dalam pengembangan sekolah

Adapun indicator kompetensi nomor 2 dari model Kepemimpinan Pengembangan Sekolah adalah sebagai berikut:

a. Mengomunikasikan pentingnya pengembangan sekolah untuk peningkatan kualitas belajar murid kepada orang tua/wali murid dan masyarakat.

b. Menyediakan kesempatan bagi orang tua/wali murid dan masyarakat untuk mengambil peran dalam pengembangan sekolah.

c. Mengomunikasikan dampak hasil pengembangan sekolah pada peningkatan kualitas belajar murid kepada orang tua/wali murid dan masyarakat.

Gusndol, 7 Desember 2021

Leave a Reply