Seri Belajar_1: Perbedaan  assessment as Learning, assessment for Learning, dan  assessment of learning

Gusndol.com_Membudayakan membaca teori atau aturan sebelum melaksankan pekerjaan penting dilakukan oleh guru. Termasuk membaca teori atau aturan cara memberikan asesmen pembelajaran. Dengan membaca teori atau atauran tentang asesmen pemebelajaran, maka dalam melakukan asesmen menajdi baik dan benar sesuai dengan tujuan asesmen yang dilakukan.

Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning), asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).  

 Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar di bawah ini:

Gambar diambil dari Panduan Pembelajaran dan Asesmen halaman 38

Perbedaan assessment as dan for learning adalah assessment as learning lebih melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan asesmen tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi diri sendiri dan temannya. Penilaian diri (self assessment) dan penilaian antarteman merupakan contoh assessment as learning.   Dalam assessment as learning peserta didik sebaiknya dilibatkan dalam merumuskan prosedur, kriteria, maupun rubrik/pedoman asesmen sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.

Asesmen SEBAGAI Proses Pembelajaran (Assessment AS Learning)Asesmen UNTUK Proses Pembelajaran (Assessment FOR Learning)
Asesmen PADA AKHIR Proses Pembelajaran (Assessment OF Learning)
• Asesmen untuk refleksi proses pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen formatif
• Asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen formatif
• Asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen sumatif

Agar pelaksanaan asesmen sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai, pendidik diharapkan memperhatikan karakteristik dan fungsi asesmen formatif dan sumatif.

Agar lebih jelas, mari kita cermati tabel di bawah ini.

Jenis AsesmenFungsi Teknik Hasil/Dokumentasi
Formatif (as and
for learning
)
a. Mendiagnosis kemampuan awal dan kebutuhan belajar peserta didik.
b. Umpan balik bagi pendidik untuk memperbaiki proses
pembelajaran agar menjadi lebih bermakna.
c. Umpan balik bagi peserta didik untuk memperbaiki
strategi pembelajaran.
d. Mendiagnosis daya serap materi peserta didik dalam aktivitas pembelajaran di
kelas.
e. Memacu perubahan
suasana kelas sehingga
dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta
didik dengan program
program pembelajaran
yang positif, suportif, dan bermakna
Berbagai teknik
asesmen (praktik,
produk, proyek,
portofolio, tes tertulis/
lisan)
1. Produk hasil belajar
2. Jurnal refleksi
peserta didik
3. Rencana tindak lanjut atas hasil asesmen
4. Catatan hasil observasi
5. Catatan anekdotal
6. Nilai berupa angka
Sumatif di akhir
lingkup materi (for
and of learning)
a. Alat ukur untuk mengetahui
pencapaian hasil belajar
peserta didik dalam satu lingkup materi.
b. Refleksi pembelajaran
dalam satu lingkup materi.
c. Umpan balik untuk
merancang/perbaikan
proses pembelajaran
berikutnya.
d. Melihat kekuatan dan
kelemahan belajar pada
peserta didik selama
pembelajaran satu lingkup materi
Berbagai teknik
asesmen (praktik,
produk, proyek,
portofolio, tes tertulis,
tes lisan
1. Produk hasil belajar.
2. Nilai berupa angka.
*Sumatif semester
(of learning)
Merupakan
pilihan.
Satuan pendidikan
dapat melakukan
sumatif pada akhir
semester jika
satuan pendidikan
merasa perlu
mengkonfirmasi
hasil sumatif
akhir lingkup
materi untuk
mendapatkan
data yang lebih
lengkap
a. Alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik pada periode tertentu.
b. Mendapatkan nilai
capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan.
c. umpan balik untuk
merancang/perbaikan
proses pembelajaran
semester/tahun ajaran
berikutnya (sama seperti fungsi penilaian formatif)
d. melihat kekuatan dan
kelemahan belajar pada
peserta didik (sama seperti fungsi pada asesmen
diagnostik)
Praktik, produk,
proyek, portofolio,
tertulis.
1. Produk hasil belajar.
2. Nilai berupa angka.

Karakteristik asesmen formatif dan sumatif dijelaskan sebagai berikut:

FormatifSumatif
• Terintegrasi dengan proses pembelajaran
yang sedang berlangsung, sehingga
asesmen formatif dan pembelajaran menjadi
suatu kesatuan. Demikian pula perencanaan
asesmen formatif dibuat menyatu dengan
perencanaan pembelajaran;
• Melibatkan peserta didik dalam
pelaksanaannya (misalnya melalui penilaian
diri, penilaian antarteman, dan refleksi
metakognitif terhadap proses belajarnya);
• Memperhatikan kemajuan penguasaan
dalam berbagai ranah, meliputi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan, motivasi
belajar, sikap terhadap pembelajaran,
gaya belajar, dan kerjasama dalam proses
pembelajaran, sehingga dibutuhkan metode/
strategi pembelajaran dan teknik/instrumen
penilaian yang tepat.
• Dilakukan setelah pembelajaran berakhir,
misalnya satu lingkup materi, akhir semester,
atau akhir tahun ajaran;
• Pelaksanaannya bersifat formal sehingga
membutuhkan perancangan instrumen yang
tepat sesuai dengan capaian kompetensi
yang diharapkan dan proses pelaksanaan
yang sesuai dengan prinsip-prinsip asesmen;
• Sebagai bentuk pertanggungjawaban
sekolah kepada orang tua dan peserta didik,
pemantauan kepada pemangku kepentingan
(stakeholder);
• Digunakan pendidik atau sekolah untuk
mengevaluasi efektivitas program
pembelajaran.

Sumber:

Panduan Pembelajaran dan Asesmen,  Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Jakarta 2021, hal. 30-41

Leave a Reply